Senin, 30 Mei 2011

Belajar Fisika Lebih Menyenangkan

Bagi sebagian siswa, belajar fisika itu menyenangkan dan tidak sedikit yang menganggap pelajaran fisika sebagai pelajaran super sulit, bahkan ada siswa yang menyebutkan sebagai pelajaran paling horor menakutkan, apalagi kalau gurunya killer, serem, berkumis tebal, jarang senyum, dll. Belajar fisika pada dasarnya sama dengan belajar mata pelajaran lain, belajar fisika bisa mudah dan menyenangkan.
Berikut beberapa tips agar belajar fisika bisa lebih mudah atau minimal kelihatan mudah :
1. Baca dan pahami materi yang akan dipelajari. Sebelum pembelajaran dimulai kita harus tahu materi apa yang akan dipelajari, manfaatnya, bahkan kalau bisa cari juga relevansinya dengan kehidupan. Jika perlu tanya guru fisikanya.
2. Cari materi penghubung dan pendukung materi yang akan dipelajari. Guru kadang lupa melakukan apersepsi atau menghubungkan materi baru dengan materi sebelumnya padahal selalu ada hubunganya. Jangan malu untuk bertanya pada guru. Hal ini bisa memudahkan kita menarik benang merah antara materi baru dengan materi sebelumnya.
3. Pahami rumus, bukan hapalkan rumus. Rumus fisika kadang merupakan rumus turunan dari rumus pada materi sebelumnya, pahami alurnya. Hindari hanya menghapal rumus. Setelah kita paham rumus, hafal akan mengikuti dengan sendirinya. Kalau guru langsung menyodorkan rumus, jangan segan untuk bertanya. Mealalui rumus yang dipahami dengan konsep yang benar kita bisa menjelaskannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah dengan memahami penurunan rumus, kita akan merindukan belajar fisika.
4. Pelajari materi dasar sebelum ke materi pokok. Sebelum mempelajari rumus akhir, pelajari konsep materi yang disampaikan, pelajari materi dari yang mudah dulu, yang ada relevansinya dengan materi sebelum dan selanjutnya, kemudian ke materi pokok.
5. Mudah dengan banyak berlatih. Banyak berlatih dengan mengerjakan soal adalah salah satu kunci memahami fisika dengan mudah, berlatih dengan soal yang mudah terlebih dulu. Kemudian bertahap dan pahami soal yang relatif lebih sulit. Berlatihlah sesering mungkin.
6. “Ini sulit, tapi Insya Allah saya bisa”, bukan “Ini Insya Allah saya bisa, tapi sulit’. Kalimat pertama mencerminkan optimisme, yang kedua sebaliknya kalimat orang pesimis.
7. Sayangi guru & jangan benci. Biasanya siswa yang membenci gurunya sekaligus tidak menyukai mata pelajaran yang diajarkannya.
Insya Allah fisika itu mudah & menyenangkan!

sumber : http://dedekusn.com/pendidikan/agar-belajar-fisika-lebih-mudah-dan-menyenangkan/

Senin, 02 Mei 2011

Arsitektur

Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, “Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni”. Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi, strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin ilmu.
 
Copyright © 2010 rossiannah | Design : Noyod.Com