Minggu, 11 Maret 2012

Nama-Nama Binatang dalam Bahasa Jepang

Romaji

Kana

Anjing

Inu

いぬ

Bebek

Ahiru

アヒル

Beruang

Kuma

くま

Burung

Tori

とり

Cumi-cumi

Ika

いか

Cacing

Mimizu

みみず

Cicak

Yamori

やもり

Gajah

Zoo

ぞう

Harimau

Tora

とら

Ikan

Sakana

さかな

Katak

Kaeru

かえる

Kelinci

Usagi

うさぎ

Kerang

Kai

かい

Kunang-kunang

Hotaru

ほたる

Kura-kura

Kame

かめ

Kuda

Uma

うま

Kucing

Neko

ねこ

Kambing

Yagi

やぎ

Lalat

Hae

はえ

Laba-laba

Kumo

くも

Monyet

Saru

さる

Sapi

Ushi

うし

Semut

Ari

あり

Tikus

Nezumi

ねずみ

Ular

Hebi

へび

Udang

Ebi

えび

Selasa, 06 Maret 2012

Sejarah dan Misteri Gamelan Jawa


Alat musik tradisional yang bernama Gamelan berasal dari budaya Jawa, yang sekarang masih dilestarikan di kalangan Keraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo)
GAMELAN JAWA DAN GENERASI MUDA

1. Perkembangan Seni Karawitan
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi rawit juga berarti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar.
Seni gamelan Jawa mengandung nilai-nilai historis dan filosofis bagi bangsa Indonesia. Dikatakan demikian sebab gamelan Jawa merupakan salah satu seni budaya yang diwariskan oleh para pendahulu dan sampai sekarang masih banyak digemari serta ditekuni. Secara hipotetis, sarjana J.L.A. Brandes (1889) mengemukakan bahwa masyarakat Jawa sebelum adanya pengaruh Hindu telah mengenal sepuluh keahlian, diantaranya adalah wayang dan gamelan. Menurut sejarahnya, gamelan Jawa juga mempunyai sejarah yang panjang. Seperti halnya kesenian atau kebudayaan yang lain, gamelan Jawa dalam perkembangannya juga mengalami perubahan-perubahan. Perubahan terjadi pada cara pembuatanya, sedangkan perkembangannya menyangkut kualitasnya. Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk kalangan istana. Kini, siapapun yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelan-gamelan Jawa yang termasuk dalam kategori pusaka (Timbul Haryono, 2001).
Gamelan yang lengkap mempunyai kira-kira 72 alat dan dapat dimainkan oleh niyaga (penabuh) dengan disertai 10 – 15 pesinden dan atau gerong. Susunannya terutama terdiri dari alat-alat pukul atau tetabuhan yang terbuat dari logam. Alat-alat lainnya berupa kendang, rebab (alat gesek), gambang yaitu sejenis xylophon dengan bilah-bilahnya dari kayu, dan alat berdawai kawat yang dipetik bernama siter atau celepung.
Gamelan Jawa mempunyai tanggapan yang luar biasa di dunia internasional. Saat ini telah banyak diadakan pentas seni gamelan di berbagai negara Eropa dan memperoleh tanggapan yang sangat bagus dari masyarakat di sana. Bahkan sekolah-sekolah di luar negeri yang memasukan seni gamelan sebagai salah satu musik pilihan untuk dipelajari oleh para pelajarnya juga tidak sedikit. Tapi ironisnya di negeri sendiri masih banyak orang yang menyangsikan masa depan gamelan. Terutama para pemuda yang cenderung lebih tertarik pada musik-musik luar yang memiliki instrumen serba canggih. Dari sini diperlukan suatu upaya untuk menarik minat masyarakat kepada kesenian tradisional yang menjadi warisan budaya bangsa tersebut.
2. Fungsi sosial Gamelan Jawa
Secara filosofis gamelan Jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta berhubungan erat dengan perkembangan religi yang dianutnya.
Pada masyarakat jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Gamelan memiliki keagungan tersendiri, buktinya bahwa dunia pun mengakui gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Gamelan merupakan alat musik yang luwes, karena dapat berfungsi juga bagi pendidikan.

3. Pewarisan Gamelan Jawa kepada Generasi Muda
Pada masa sekarang ini ada kecenderungan perbedaan persepsi yang dilakukan oleh generasi-generasi muda melalui berbagai atraksi kebudayaan yang pada segi-segi lain kelihatan agak menonjol, tetapi ditinjau dari segi yang lain lagi merupakan kemunduran, terutama yang menyangkut gerak-gerak tari dan penyuguhan gendhing-gendhing yang dikeluarkan.
Anak muda terlihat tak tertarik gamelan karena tidak ada yang mengenalkan. Selain itu tidak ada yang mengajarkan. Itu tidak bisa disalahkan karena mayoritas orang tua, bahkan lingkungan sekolah, tidak mendukung anak mengenal gamelan. Bagi generasi muda, gamelan sulit diminati kalau dibunyikan seperti masa-masa dulu pada era orang tua atau kakek dan nenek mereka. Anak muda sekarang lebih menyukai jika membunyikan gamelan sesuka mereka dan dipasangkan dengan alat musik dan seni apa saja. Walaupun begitu, lewat cara-cara inilah gamelan mendapat jalan untuk lestari. Gamelan bukan sekadar alat musik tradisional atau obyek, namun ada spirit di dalamnya, yakni kebersamaan. Yang penting di sini adalah manusianya, yaitu bagaimana mereka merasa dekat dengan gamelan.
Perlu dipikirkan pula demi kelestarian kebudayaan kita sendiri yang sungguh-sungguh Adhi Luhur, penuh dengan estetika, keharmonisan, ajaran-ajaran, filsafat-filsafat, tatakrama, kemasyarakatan, toleransi, pembentukan manusia-manusia yang bermental luhur, tidak lepas pula sebagai faktor pendorong insan dalam beribadah terhadap Tuhan, yaitu dengan sarana kerja keras dan itikat baik memetri atau menjaga seni dan budaya sendiri. Jangan sampai ada suatu jurang pemisah atau gap dengan sesepuh yang benar-benar mumpuni (ahli). Bahkan komunikasi perlu dijaga sebaik-baiknya dengan sesepuh sebagai sumber atau gudang yang masih menyimpan berbagai ilmu yang berhubungan dengan masalah kebudayaan itu sendiri, terutama para empu-empu karawitan, tari dsb.

MISTERI GAMELAN SEKATEN SOLO DAN JOGJAKARTA

Sejarah tradisi Sekaten yang bergulir sejak zaman Majapahit hingga kini, menyisakan misteri besar seputar Gamelan Sekaten yang dipercaya bertuah. Pasalnya, Kraton Solo dan Jogja yang kini masih bertahan, masing-masing memiliki sepasang Gamelan Sekaten. Manakah yang asli dari zaman Majapahit dan Demak Bintoro?


POSMO-Ketika tampuk kekuasaan dari Demak Bintoro berpindah ke Pajang Hadiningrat, Gamelan Sekaten sebagai pusaka kerajaan juga ikut berpindah tangan. Peralihan zaman dari Demak ke Pajang ini juga menghentikan pelaksanaan tradisi sekaten, karena situasi perang dan kekacauan. Tidak ditemukan catatan mengenai sekaten di zaman Sultan Hadiwijaya, yang naik tahta di Pajang pada tahun 1550 Masehi. Namun dimungkinkan adanya gelar tradisi sekaten itu di Pajang, karena masa pemerintahan Pajang yang gemah ripah loh jinawi, selama kurang lebih 40-an tahun.

Di penghujung masa kejayaan Pajang, tlatah Mataram Hadiningrat didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan pada 1586 Masehi. Terletak di pinggiran Kali Opak yang disebut alas (hutan) Mentaok. Tlatah ini adalah pemberian Sultan Hadiwijaya atas keberhasilan Pemanahan membunuh Arya Penangsang. Pada tahun-tahun selanjutnya, pamor Pajang mulai surut. Sebaliknya, Mataram Hadiningrat perlahan pamornya mencorong ke seantero Nusantara.

Panembahan Senopati yang getol melebarkan sayap hingga ke tlatah Jawa Timur, telah menyebabkan situasi di Jawa Tengah kembali panas. Beberapa intrik dan peperangan kecil antara Mataram dan Pajang banyak tertulis dalam babad dan kronik-kronik Mataram. Sebuah upaya gempuran Pajang terhadap Mataram, disebutkan kandas di tengah perjalanan karena letusan Gunung Merapi. Sultan Hadiwijaya wafat karena sakit, akibat terjatuh dari Gajah tunggangannya pada peristiwa itu.

Dengan wafatnya Sultan Hadiwijaya yang menurut DR Purwadi MHum terjadi pada sekitar tahun 1587 M, muncul berbagai intrik perebutan kekuasaan. Ontran-ontran itu mereda ketika Pangeran Benowo, putra sulung Hadiwijaya meminta bantuan Panembahan Senopati untuk menggempur Pajang yang ketika itu dikuasai oleh Harya Pangiri. Pajang akhirnya runtuh. Namun, Benowo menyerahkan kendali kekuasaan kepada Panembahan Senopati. Dengan demikian, berakhirlah riwayat Pajang, dan kejayaan Islam diteruskan oleh Mataram Hadiningrat.


Gamelan Sekaten Dibagi Dua

Berbagai peristiwa sejarah kerajaan-kerajaan besar pewaris jagat Nusantara, tentu saja berdampak pada sekian banyak tradisi yang ada. Sekaten sebagai tradisi warisan leluhur, dari zaman ke zaman juga berubah. Di tengah perkembangan itu, terselip banyak misteri. Salah satunya Gamelan Sekaten, yang berasal dari warisan Brawjaya V dan Sunan Kalijaga. Di manakah keberadaannya, kini?

Gamelan Sekaten sebagai pusaka kerajaan, ikut berpindah tangan mengikuti siapa yang berkuasa. Sejak Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram, sebanyak itulah Gamelan Sekaten berpindah tangan. Namun, perjalanan sejarah belum berakhir. Pasalnya, Mataram Hadiningrat sendiri kemudian juga pecah menjadi dua, pada tahun 1755 Masehi melalui perjanjian Giyanti.

Harta kekayaan termasuk Gamelan Sekaten itu kemudian dibagi dua. Namun, tidak bisa dipastikan manakah dari kedua kerajaan pecahan Mataram Hadiningrat itu yang mendapat Gong Kiai Sekar Delima warisan Brawijaya V dan Gong Kiai Sekati warisan Sunan Kalijaga. Hasil penelitian sejarah sekaten yang dilakukan Depdikbud tahun 1991-1992 hanya menyebut, karena Gamelan Sekaten harus sepasang, masing-masing kerajaan pecahan Mataram Hadiningrat (Solo dan Jogja) membuat Gong baru sebagai pasangannya.

Di Kasultanan Yogyakarta, sepasang Gamelan Sekaten itu oleh Sultan HB I diubah namanya menjadi Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogowilogo. Di Kasunanan Surakarta, Gamelan Sekaten diubah namanya menjadi Gong Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Diduga kuat, dua nama yang sama, Kiai Guntur Madu, merupakan tanda kedua Gong inilah yang asli dari zaman Majapahit

Dramaku

Di tempat ini ku bermimpi
Di tempat ini pula ku terhenti
Ku tak mengerti apa yang terjadi
Kotaku telah mati

Minggu, 18 Desember 2011

Biografi Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ashidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW golongan Assabiquunal awwaluun (orang-orang yang pertama masuk Islam). Abu Bakar lahir di Mekkah pada tahun 572 M dan wafat pada tanggal 23 Agustus 634/ 21 Jumadil Akhir 13 H. Abu Bakar merupakan keturunan Bani Tamim ( Attamimi ), suku bangsa Quraish. Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar menjadi khalifah yang pertama Khulafaur Rasyidin pada tahun 632.

Ia bernama lengkap 'Abd Allah ibn 'Uthman ibn Amir ibn Amru ibn Ka'ab ibn Sa'ad ibn Taim ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Lu'ai ibn Ghalib ibn Fihr al-Quraishi at-Tamimi'. Panggilan Abu Bakar Sidik ini sebenarnya adalah sebagai gelar saja. “Abu” artinya bapak, “Bakar” artinya dengan segera (beliau dinamai demikian karena beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain). Kemudian “Ash-Shiddiq”, artinya “yang amat membenarkan”. Karena beliau amat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Mi’raj. Ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir dan ibunya bernama Salma Ummul Khair.

Masuknya Abu Bakar menjadi pengikut Nabi SAW berpegaruh besar dalam Islam. Banyak tokoh-tokoh Quraisy yang berhasil untuk masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Al-Zubayr, Talhah, Abdur Rahman bin Awf, Sa`d ibn Abi Waqqas, Umar ibn Masoan, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah, Abdullah bin Abdul Asad, Abu Salma, Khalid bin Sa`id, dan Abu Hudhaifah bin al-Mughirah

Membukukan Alqur’an

Pada tahun 12 H., Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan Al-Qur’an dari berbagai tempat penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan, maupun dari hafalan yang tersimpan dalam dada kaum muslimin. Peristiwa itu terjadi setelah para Qari’ penghafal Al-Qur’an banyak yang terbunuh dalam peperangan Yamamah. Zaid bin Tsabit pernah berkata, “Abu Bakar mengirim surat kepadaku tentang orang-orang yang terbunuh di perang Yamamah. Pada saat aku mendatanginya, aku melihat Umar bin Khathab berada disampingnya. Abu bakar lalu berkata, ‘Umar mendatangiku dan berkata, ‘Sesungguhnya banyak Qari’ penghafal Al-Qur’an yang telah gugur dalam peperangan Yamamah. Aku takut jika para Qari’ yang masih hidup, lalu di kamudian hari terbunuh dalam peperangan, akan mengakibatkan hilangnya sebagaian besar dari ayat Al-Qur’an. Menurut pendapatku, engkau harus menginstruksikan agar segera mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an.’Aku (Abu Bakar) bertanya kepada Umar, ‘Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah?’ Umar menjawab, “Demi Allah, ini adalah kebaikan!’” Dan Umar terus menuntut Abu Bakar hingga Allah melapangkan dadanya untuk segera melaksanakannya, akhirnya Abu Bakar pun setuju dengan pendapat Umar.

Zaid bin Tsabit berkata, “Kemudian Abu Bakar berkata kepadaku, ‘Engkau adalah seorang pemuda yang jenius, berakal, dan penuh amanah. Selain itu, engkau pun telah terbiasa menulis wahyu untuk Rasulullah, maka carilah seluruh ayat Al-Qur’an yang berserakan dan kumpulkanlah.’” Lalu, Zaid berkata pada dirinya sendiri, “Demi Allah, jika mereka memerintahkan aku untuk memikul gunung, tentulah lebih ringan bagiku daripada melaksanakan perintah Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur’an.” Kemudian Zaid bin Tsabit pun mulai mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an yang tertulis di daun-daunan, kulit, maupun dari hafalan para penghafal Al-Qur’an.

Sifat Dermawan

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Umar Bin Khathab, dia berkata, “Rasulullah menyuruh kami untuk mengeluarkan sedekah. Kebetulan saat itu aku sedang mamiliki harta. Lalu aku katakan, ‘Hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar dimana aku tidak pernah mengalahkan Abu Bakar sebelum ini. Aku datang kepada Rasulullah untuk menginfakkan sebagian dari harta milikku.’ Rasulullah bertanya kepadaku, ‘Lalu apa yang kamu sisakan untuk keluargamu?’ Aku katakan kepada Rasulullah bahwa aku meninggalkan (untuk keluargaku) seperti apa yang aku infakkan (masih tersisa setengah harta untuk keluargaku red-) Kemudian Abu Bakar datang kepada Rasulullah dengan menginfakkan seluruh hartanya. Rasulullah menanyakan padanya, ‘Lalu apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?’ Abu Bakar menjawab, ‘Aku menyisakan untuk mereka Allah dan Rasulullah.’ Aku (Umar) berkata setelah itu bahwa aku tidak mungkin untuk mengalahkannya dalam segala hal untuk selamanya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi).

Di angkat menjadi khalifah

Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam salat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam.

Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar sebagai khalifah adalah subyek yang sangat kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum Sunni dan Syi'ah. Di satu sisi kaum Syi'ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu nabi Muhammad) yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin.sementara muslim syi'ah berpendapat kalau Rasulullah saw dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggal umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terahir.dan juga banyak hadits di Sunni maupun Syi'ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali sendiri secara academic menyatakan kesetiaannya (berbai'at) kepada Abu Bakar dan dua khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pernyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali menjadi pendukung setia Abu Bakar dan Umar. Sementara kaum syi'ah menggambarkan bahwa Ali melakukan baiat tersebut secara pro forma, mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri beliau yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri dari kehidupan publik.

Pemerintahan di Masa Abu Bakar

Pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah, pada satu sisi memberikan kemudahan tersendiri bagi berlanjutnya pemerintahan negara Madinah, namun pada sisi lain munculnya penolakan orang-orang Arab, terutama orang yang baru masuk Islam untuk memberikan bai’at kepada Abu Bakar, bahkan mereka menentang Islam. Hal ini tidak mengherankan karena mereka menganggap bahwa masuknya mereka kedalam Islam disebabkan oleh perjanian yang dibuat dengan Muhammad, dan dengan kematian beliau, maka batallah perjanjian tersebut. Mereka adalah para muallaf yang belum memahami prinsip-prinsip keimanan dan ajaran Islam yang lain, disebabkan belum cukup waktu bagi nabi yang sangat tidak mungkin dapat dijangkau oleh utusan agama yang datang pada mereka.

Pada masa awal pemerintahannya, Abu Bakar banyak menghadapi gangguan dari berbagai golongan, antara lain orang-orang murtad, golongan yang tidak mau membayar zakat, dan nabi palsu. Adanya orang-orang murtad ini disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam taraf pengakuan, atau masuk Islam karena terpaksa. Sehingga ketika Rasulullah wafat, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pemimpinnya, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Di samping itu mereka tidak dapat memisahkan antara agama dan Rasul pembawanya. Maka setelah meninggalnya Rasulullah, mereka tidak terikat lagi dengan agama Islam lalu kembali kepada ajaran agamanya semula.

Golongan orang yang tidak mau membayar zakat, kebanyakan berasal dari kabilah yang banyak yang tinggal di kota Madinah, seperti Bani Gathfan , Bani Bakar, dan lain-lain. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad, dan setelah Nabi wafat, maka tidak ada lagi kewajiban untuk membayar zakat.

Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi, sudah mulai muncul pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad, walaupun mereka masih menyembunyikan tujuan mereka sebenarnya.Namun setelah Nabi Muhammad wafat, mereka semakin berani menunjukkan keinginan mereka, sebagai pengacau dan nabi-nabi palsu.Untuk mengatasi kekacauan tersebut, khalifah Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat, tindakan apa yang harus dilakukan. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, semua golongan yang telah menyeleweng itu harus diperangi, salah satunya adalah perang Riddah, sampai mereka mau kembali kepada kebenaran.

Perang Riddah

Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi "Ibnu Habib al-Hanafi" yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid.Perang Riddah (perang melawan kemurtadan) pun berjalan alot. Di bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid, akhirnya perang dapat diakhiri dengan kemenangan ditangan pemerintahan Abu Bakar. Namun akibat yang muncul adalah tewasnya banyak diantara sahabat yang hafal Al-Qur’an (Qori) karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut. Mereka adalah penghafal bagian-bagian Al-Qur’an. Melihat situasi ini, Umar merasa cemas karena mungkin makin bertamnya para Qori yang tewas akan menghilangkan sebagian Al-Qur’an. dengan alasan inilah akhirnya Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’an.Abu Bakar pada mulanya tidak setuju dengan usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan Al-Qur’an, namun kemudian ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya.

Ekspansi Islam

Perilaku politik lain yang di jalankan Abu Bakar adalah melakukan ekspansi. Ada dua ekspansi yang dilakukan Abu Bakar, yaitu :

Ekspansi ke wilayah Persia di bawah pimpinan Khalid bin Walid . Dalam ekspansi ini (tahun 634 M), pasukan Islam dapat menguasai dan menaklukkan Hirah, sebuah kerajaan Arab yang loyal kepada Kisra di Persia. Daerah ini merupakan penyebaran bangsa Arab dari selatan, namun mereka dijadikan pintu masuk penyebaran islam ke wilayah di belahan timur dan utara.
Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Ekspansi ke wilayah Romawi yakni kerajaan Ghassaniyah, yang merupakan daerah protektorat Romawi dan menjadi benteng pertahanan dari serbuan Persia.

Prestasi Abu Bakar Selama menjadi Khalifah

Prestasi Abu Bakar Pada Masa Pemerintahannya dalam jangka waktu dua tahun tiga bulan bangsa-bangsa yang memberontak itu dapat kembali tenang dan menjadi bangsa bersatu yang kuat, disegani dan berwibawa, yang akhirnya malah dapat menerobos dua imperium besar yang ketika itu menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya. Kedaulatan ini pula yang kemudian mengemban peradaban di dunia selama berabad-abad sesudahnya. Adapun prestasi yang lain yang ditempuh pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah :
1. Perbaikan sosial (masyarakat)
2. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an
3. Perluasan dan penyebaran agama Islam
4. Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat
5. Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi.

Wafat
Khalifah Abu Bakar ra. meniggal dunia pada hari Senin, 23 agustus 624 M setelah lebih kurang 15 hari terbaring di tempat tidur. Dia berusia 63 tahun dan kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari.

Abu Bakar memimpin sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Beliau wafat pada umar 63 tahun. Di antara wasiat Abu Bakar kepada Aisyah, “Aku tidak meninggalkan harta untuk kalian kecuali hewan yang sedang hamil, serta budak yang selalu membantu kita membuat pedang kaum muslimin. Oleh karena itu, jika aku wafat, tolong berikan seluruhnya kepada Umar.” Ketika Aisyah menunaikan wasiat itu kepada Umar, maka Umar berkata, “Semoga Allah merahmati Abu Bakar. Sesungguhnya dia telah membuat kesulitan (untuk mengikutinya) bagi orang-orang yang menjadi khalifah setelahnya.”

Beliau dimakamkan berdampingan dengan makam Rasulullah yang terletak di kamar Aisyah. Beliau pun di shalatkan oleh Umar bin Khathab.

Selasa, 21 Juni 2011

Test Sederhana,Apakah Anda Seorang Psikopat?

Test Sederhana, Apakah Anda Seorang Psikopat?
Bukan perkara mudah untuk mengidentifikasi seseorang adalah psikopat atau bukan, karena butuh pemeriksaan mendalam oleh psikolog. Namun jika dari 10 pernyataan berikut banyak yang sesuai, maka ada kecenderungan untuk menjadi psikopat.


Psikopat adalah julukan untuk orang-orang yang mengidap psikopati, yakni gangguan kepribadian yang dicirikan dengan tidak adanya perasaan bersalah sedikitpun ketika melanggar sebuah norma maupun aturan. Psikopat juga identik dengan perilaku kejam dan tidak kenal takut.

Seorang psikopat memang tidak selalu melakukan kekerasan seperti yang digambarkan dalam film-film pembunuhan berantai. Kadang-kadang hingga taraf tertentu, perilaku sederhana seperti suka mencontek juga bisa dikategorikan sebagai gangguan perilaku psikopati.

Gangguan kepribadian ini kadang sulit diidentifikasi, karena kebanyakan psikopat tampak normal atau bahkan sangat ramah dalam kehidupan sehari-harinya. Namun di balik itu semua, seorang psikopat tidak punya empati atau kepekaan nurani terhadap lingkungan sekitarnya.

Salah satu contohnya adalah Seung-Hui Cho, mahasiswa Virginia Tech yang membantai 32 teman sekampusnya dengan pistol sebelum akhirnya mati bunuh diri pada tahun 2007. Beberapa orang terdekat mengakui, dalam kesehariannya Cho adalah seorang anak pendiam dan sangat pemalu.

Menurut penelitian, 1 dari 100 orang sebenarnya memiliki kecenderungan psikopati dengan tingkatan yang bervariasi. Dikutip dari TheSun, 10 pernyataan berikut dapat dipakai sekedar untuk memperkirakan seberapa besar kecenderungan seseorang untuk menjadi psikopat.


Test Sederhana

Tandai skor yang paling sesuai di setiap pernyataan.
3 : sangat setuju,
2 : setuju,
1 : tidak setuju
0 : sangat tidak setuju

Jumlahkan seluruh skor, lalu cocokkan dengan keterangan di bawah.

1. Saya jarang membuat perencanaan. Saya lebih suka segalanya serba spontan dan mendadak. (0 1 2 3)

2. Menyelingkuhi pasangan boleh-boleh saja asal tidak ketahuan. (0 1 2 3)

3. Jika mendadak ada hal yang lebih baik maka tidak ada salahnya untuk membatalkan kesepakatan terdahulu. (0 1 2 3)

4. Melihat hewan terluka atau kesakitan tidak membuat saya merasa terusik sedikitpun. (0 1 2 3)

5. Berkendara dengan kecepatan tinggi, naik roller coaster serta terjun payung sangat menarik bagi saya. (0 1 2 3)

6. Tidak masalah untuk melangkahi seseorang demi mendapatkan apa yang saya inginkan. (0 1 2 3)

7. Saya pintar membujuk dan memiliki kemampuan khusus agar orang mau melakukan kemauan saya. (0 1 2 3)

8. Saya cocok melakukan tugas berbahaya karena mampu membuat keputusan dengan sangat cepat. (0 1 2 3)

9. Bagi saya sangat mudah untuk bertahan dalam sebuah situasi, ketika orang lain mulai merasa sangat tertekan. (0 1 2 3)

10. Jika saya bisa melawan seseorang, berarti orang itu memang pantas menerimanya. (0 1 2 3)


Jumlah skor dari hasil test Anda

Kecenderungan psikopat berdasarkan total skor :
0-10: Rendah
11-15: Di bawah rata-rata
16-20: Rata-rata
21-25: Tinggi
26-30: Sangat tinggi

Sumber :
eocommunity.com

Senin, 30 Mei 2011

Belajar Fisika Lebih Menyenangkan

Bagi sebagian siswa, belajar fisika itu menyenangkan dan tidak sedikit yang menganggap pelajaran fisika sebagai pelajaran super sulit, bahkan ada siswa yang menyebutkan sebagai pelajaran paling horor menakutkan, apalagi kalau gurunya killer, serem, berkumis tebal, jarang senyum, dll. Belajar fisika pada dasarnya sama dengan belajar mata pelajaran lain, belajar fisika bisa mudah dan menyenangkan.
Berikut beberapa tips agar belajar fisika bisa lebih mudah atau minimal kelihatan mudah :
1. Baca dan pahami materi yang akan dipelajari. Sebelum pembelajaran dimulai kita harus tahu materi apa yang akan dipelajari, manfaatnya, bahkan kalau bisa cari juga relevansinya dengan kehidupan. Jika perlu tanya guru fisikanya.
2. Cari materi penghubung dan pendukung materi yang akan dipelajari. Guru kadang lupa melakukan apersepsi atau menghubungkan materi baru dengan materi sebelumnya padahal selalu ada hubunganya. Jangan malu untuk bertanya pada guru. Hal ini bisa memudahkan kita menarik benang merah antara materi baru dengan materi sebelumnya.
3. Pahami rumus, bukan hapalkan rumus. Rumus fisika kadang merupakan rumus turunan dari rumus pada materi sebelumnya, pahami alurnya. Hindari hanya menghapal rumus. Setelah kita paham rumus, hafal akan mengikuti dengan sendirinya. Kalau guru langsung menyodorkan rumus, jangan segan untuk bertanya. Mealalui rumus yang dipahami dengan konsep yang benar kita bisa menjelaskannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah dengan memahami penurunan rumus, kita akan merindukan belajar fisika.
4. Pelajari materi dasar sebelum ke materi pokok. Sebelum mempelajari rumus akhir, pelajari konsep materi yang disampaikan, pelajari materi dari yang mudah dulu, yang ada relevansinya dengan materi sebelum dan selanjutnya, kemudian ke materi pokok.
5. Mudah dengan banyak berlatih. Banyak berlatih dengan mengerjakan soal adalah salah satu kunci memahami fisika dengan mudah, berlatih dengan soal yang mudah terlebih dulu. Kemudian bertahap dan pahami soal yang relatif lebih sulit. Berlatihlah sesering mungkin.
6. “Ini sulit, tapi Insya Allah saya bisa”, bukan “Ini Insya Allah saya bisa, tapi sulit’. Kalimat pertama mencerminkan optimisme, yang kedua sebaliknya kalimat orang pesimis.
7. Sayangi guru & jangan benci. Biasanya siswa yang membenci gurunya sekaligus tidak menyukai mata pelajaran yang diajarkannya.
Insya Allah fisika itu mudah & menyenangkan!

sumber : http://dedekusn.com/pendidikan/agar-belajar-fisika-lebih-mudah-dan-menyenangkan/

Senin, 02 Mei 2011

Arsitektur

Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, “Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni”. Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi, strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin ilmu.
 
Copyright © 2010 rossiannah | Design : Noyod.Com